Apa jadinya bila seorang yang
memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal jaringan komputer atau ahli dalam
bidang pemograman perangkat lunak komputer tidak memiliki pekerjaan? Bisa anda
bayangkan apa yang akan terjadi?
Kenapa mereka tidak punya
pekerjaan? Kan mereka ahli dalam bidang yang mereka geluti. Mestinya keahlian
yang mereka miliki sangat dibutuhkan oleh perusahaan bukan?
Benarkah demikian?
Kenyataannya, tes seleksi
penerimaan karyawan sebagian besar perusahaan yang ada di indonesia adalah tes
tertulis seperti psikotes dan bla bla bla. Entah apa maksud dari tes tes
tersebut dilakukan untuk menyeleksi calon karyawan yang akan mengisi sebuah
jabatan dalam perusahaan. Mereka yang jago dalam hal menjawab soal, tentunya
tes tes tersebut menjadi hal yang sangat mudah untuk dilalui. Sedangkan mereka
yang tidak, hal tersebut menjadi sebuah bencana. Dan bagi mereka yang sama
sekali tidak tertarik dengan tes tes tidak jelas seperti itu, tentu saja
menganggap hal tersebut seperti sebuah lelucon yang dibuat oleh badut-badut
yang entah siapa dan dari planet mana asalnya
Kenyataan seperti itu,
disadari atau tidak, telah membuat banyak orang yang sebenarnya ahli dalam bidang
mereka menjadi tersisih karena kalah dalam keahlian “MENJAWAB
SOAL”. Dan mereka yang tidak punya keahlian sekalipun, kini
duduk dengan nyaman pada sebuah jabatan yang belum tentu bisa diembannya.
Miris. Tapi itulah realita kehidupan.
Lantas, kenapa tidak memilih
untuk berwirausaha saja. kan punya keahlian?
Tidak semua orang memiliki
mental dan jiwa pengusaha, bung! Bagi orang yang memiliki mental pengusaha,
berwirausaha adalah pilihan tepat dan menjadi tantangan yang menyenangkan untuk
ditaklukkan. Mereka memiliki kemungkinan sukses jauh lebih besar ketimbang
menjadi seorang karyawan. Dan sebaliknya, mereka yang tidak memiliki mental
seorang pengusaha, jauh lebih memungkinkan untuk mencapai sukses dengan meniti
karier sebagai karyawan. Naik jabatan karena prestasi dan kemudian diberi
kepercayaan untuk memegang sebuah jabatan yang lebih HOT.
OK, kita kembali ke
pertanyaan awal!
Apa jadinya bila seorang yang
memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal jaringan komputer atau ahli dalam
bidang pemograman perangkat lunak komputer tidak memiliki pekerjaan? Bisa anda
bayangkan apa yang akan terjadi?
Seorang pakar jaringan
ataupun pakar pemograman perangkat lunak (software) yang mencintai bidangnya
masing masing, akan selalu mengeksplorasi kemampuannya dan bereksperimen untuk
meningkatkan keahliannya. Karena satu hari saja mereka tidak mendapatkan
komputer, hidup mereka akan terasa hampa (kalau mau ngebayangin, bayangin aja
orang yang lagi patah hati di tinggal kekasihnya). Kita bahas saja
satu-satu persatu:
1. Seorang Pakar Jaringan
Seorang pakar jaringan,
mereka tidak hanya berhubungan dengan instalasi jaringan. itu hal yang sangat
umum. mereka yang sudah pakar lebih tertarik dan condong ke dalam masalah
sekuriti dalam sebuah jaringan. Lan, Man atau pun Internet. Dengan keadaan yang
tidak memiliki pekerjaan, bisa saja mereka melakukan hal-hal yang menurut
mereka menyenangkan, seperti melakukan deface pada website orang. membobol
control panel dan kemudian mengambil alih hosting orang lain. Bisa saja. Kan
mereka sedang mempraktekkan keahlian yang mereka miliki. atau mungkin yang
sering terjadi adalah akun facebook yang kena hack, atau mungkin kena jebakan
batman dengan membuat fake login. Dan seabrek aktifitas lainnya yang dapat
mereka lakukan untuk menjaga agar keahlian mereka tetap mumpuni. Karena jika
tidak di praktekkan, keahlian yang sudah diraih susah payah bisa saja luntur
karena waktu.
2. Pakar Pemograman Perangkat
Lunak
Bagi seorang pakar pemograman
yang mencintai dunia pemograman, kode program ataupun script merupakan sebuah
karya seni layaknya puisi nan begitu indah. Mereka biasa dan sangat terbiasa
hidup dalam dunia maya untuk mengetik-ngetikkan kode dengan jemari mereka yang
lentik untuk menciptakan sebuah sistem. Bukan sebuah hal yang gampang untuk
menguasai kode-kode tersebut, tapi mereka mampu memahaminya dengan baik.
Bukankah itu fantastis. Jika mereka tidak memiliki pekerjaan, mereka akan terus
mengetik ngetik kode dan beraeksperimen. Karena sadar atau tidak sadar. Hal
tersebut telah menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka. Keadaan yang terasa
menyakitkan buat mereka entah karena itu patah hati, sakit hati ataupun karena
menganggur, sehingga terbersit dalam benak mereka untuk menciptakan sebuah
program yang lebih umum dikenal dengan sebutan “Virus
Komputer”. Seorang Pakar Pemograman perangkat lunak tidak hanya
menguasai bahasa pemprograman untuk membuat sebuah software, tapi mereka juga
menguasai dan memahami lebih mendalam tentang sistem operasi yang akan
menjalankan software buatan mereka. Dan tentu saja, membuat sebuah Virus
Komp0ter bagi mereka adalah mudah, sama mudahnya dengan membuat nasi goreng
dengan sedikit bumbu masak.
lalu, setelah hal tersebut
mereka lakukan. Mereka ditangkap. Dimusuhi. Dicaci maki dan dianggap sebagai
makhluk bejat karena telah merugikan banyak pihak/pihak pihak tertentu.
Walaupun kenyataan mereka memang telah merugikan banyak/pihak pihak tertentu
saja, cobalah untuk dimengerti kenapa hal tersebut terjadi. Seandainya mereka
memiliki pekerjaan dalam bidang yang mereka kuasai. Kemungkinan terjadinya hal
seperti diatas sangatlah minim, kawan. Karena seorang yang ahli dibidangnya,
umumnya dapat menghabiskan waktu jauh lebih lama dibandingkan dengan standard
jam kerja. Dan mereka melakukan pekerjaan tersebut dengan senang hati karena
pekerjaan tersebut berangkat dari hobby mereka sendiri. Kalau sudah begitu,
mereka tidak akan punya waktu lagi melakukan hal-hal jahil untuk menjaga dan
mempraktekkan keahlian mereka karena keahlian dan tenaga mereka sudah memiliki
wadah penyaluran yang tepat.
Sudah menjadi rahasia umum
kalau banyak karyawan yang dibekerja di suatu perusahaan, bekerja secara tidak
profesional dan asal-asalan. Kasarnya, Kualitas SDM yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut sangat rendah dan jauh dari standard yang seharusnya. Apa
yang menyebabkan hal tersebut? Yaitu tadi.. Tes perekrutan karyawan itulah yang
menciptakan keadaan seperti hal tersebut…
Tes-tes tertulis tersebut tak
akan pernah mampu menjadi tolak ukur untuk mengklaim kemampuan seseorang dalam
bekerja. Tetapi hal tersebut tetap saja menjadi prosedur standard dari waktu ke
waktu..
Negara-negara maju seperti
amerika dan jepang, memiliki para ahli dibidang mereka masing masing. Dan
keahlian mereka tersebut mendapat tempat untuk penyalurannya. Sehingga terciptalah
inovasi-inovasi melalui tenaga, pikiran dan keahlian mereka. Yang dapat nama
siapa coba? Perusahaan kan. Bukan karyawan yang bekerja dibalik layar.
Jangan Membenci Hacker
ataupun seorang Virus Writer, karena jika anda benar-benar cerdas. Berilah Wadah
bagi mereka untuk menyalurkan keahliannya ke dalam hal yang lebih tepat
Ingat, orang yang benar-benar
ahli dibidangnya tersebut selalu bisa di hitung dengan jari. Mereka langka.
Mereka adalah para pejuang sejati, yang tidak kenal lelah, dalam menggali ilmu
pengetahuan.
No comments:
Post a Comment