Wikipedia

Search results

Thursday, September 13, 2012

Membenci Hacker ? Iya Atau Tidak !!..


Apa jadinya bila seorang yang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal jaringan komputer atau ahli dalam bidang pemograman perangkat lunak komputer tidak memiliki pekerjaan? Bisa anda bayangkan apa yang akan terjadi?
Kenapa mereka tidak punya pekerjaan? Kan mereka ahli dalam bidang yang mereka geluti. Mestinya keahlian yang mereka miliki sangat dibutuhkan oleh perusahaan bukan?

Benarkah demikian?

Kenyataannya, tes seleksi penerimaan karyawan sebagian besar perusahaan yang ada di indonesia adalah tes tertulis seperti psikotes dan bla bla bla. Entah apa maksud dari tes tes tersebut dilakukan untuk menyeleksi calon karyawan yang akan mengisi sebuah jabatan dalam perusahaan. Mereka yang jago dalam hal menjawab soal, tentunya tes tes tersebut menjadi hal yang sangat mudah untuk dilalui. Sedangkan mereka yang tidak, hal tersebut menjadi sebuah bencana. Dan bagi mereka yang sama sekali tidak tertarik dengan tes tes tidak jelas seperti itu, tentu saja menganggap hal tersebut seperti sebuah lelucon yang dibuat oleh badut-badut yang entah siapa dan dari planet mana asalnya

Kenyataan seperti itu, disadari atau tidak, telah membuat banyak orang yang sebenarnya ahli dalam bidang mereka menjadi tersisih karena kalah dalam keahlian MENJAWAB SOAL. Dan mereka yang tidak punya keahlian sekalipun, kini duduk dengan nyaman pada sebuah jabatan yang belum tentu bisa diembannya. Miris. Tapi itulah realita kehidupan.

Lantas, kenapa tidak memilih untuk berwirausaha saja. kan punya keahlian?

Tidak semua orang memiliki mental dan jiwa pengusaha, bung! Bagi orang yang memiliki mental pengusaha, berwirausaha adalah pilihan tepat dan menjadi tantangan yang menyenangkan untuk ditaklukkan. Mereka memiliki kemungkinan sukses jauh lebih besar ketimbang menjadi seorang karyawan. Dan sebaliknya, mereka yang tidak memiliki mental seorang pengusaha, jauh lebih memungkinkan untuk mencapai sukses dengan meniti karier sebagai karyawan. Naik jabatan karena prestasi dan kemudian diberi kepercayaan untuk memegang sebuah jabatan yang lebih HOT.

OK, kita kembali ke pertanyaan awal!

Apa jadinya bila seorang yang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal jaringan komputer atau ahli dalam bidang pemograman perangkat lunak komputer tidak memiliki pekerjaan? Bisa anda bayangkan apa yang akan terjadi?

Seorang pakar jaringan ataupun pakar pemograman perangkat lunak (software) yang mencintai bidangnya masing masing, akan selalu mengeksplorasi kemampuannya dan bereksperimen untuk meningkatkan keahliannya. Karena satu hari saja mereka tidak mendapatkan komputer, hidup mereka akan terasa hampa (kalau mau ngebayangin, bayangin aja orang yang lagi patah hati di tinggal kekasihnya). Kita bahas saja  satu-satu persatu:

1. Seorang Pakar Jaringan

Seorang pakar jaringan, mereka tidak hanya berhubungan dengan instalasi jaringan. itu hal yang sangat umum. mereka yang sudah pakar lebih tertarik dan condong ke dalam masalah sekuriti dalam sebuah jaringan. Lan, Man atau pun Internet. Dengan keadaan yang tidak memiliki pekerjaan, bisa saja mereka melakukan hal-hal yang menurut mereka menyenangkan, seperti melakukan deface pada website orang. membobol control panel dan kemudian mengambil alih hosting orang lain. Bisa saja. Kan mereka sedang mempraktekkan keahlian yang mereka miliki. atau mungkin yang sering terjadi adalah akun facebook yang kena hack, atau mungkin kena jebakan batman dengan membuat fake login. Dan seabrek aktifitas lainnya yang dapat mereka lakukan untuk menjaga agar keahlian mereka tetap mumpuni. Karena jika tidak di praktekkan, keahlian yang sudah diraih susah payah bisa saja luntur karena waktu.

2. Pakar Pemograman Perangkat Lunak

Bagi seorang pakar pemograman yang mencintai dunia pemograman, kode program ataupun script merupakan sebuah karya seni layaknya puisi nan begitu indah. Mereka biasa dan sangat terbiasa hidup dalam dunia maya untuk mengetik-ngetikkan kode dengan jemari mereka yang lentik untuk menciptakan sebuah sistem. Bukan sebuah hal yang gampang untuk menguasai kode-kode tersebut, tapi mereka mampu memahaminya dengan baik. Bukankah itu fantastis. Jika mereka tidak memiliki pekerjaan, mereka akan terus mengetik ngetik kode dan beraeksperimen. Karena sadar atau tidak sadar. Hal tersebut telah menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka. Keadaan yang terasa menyakitkan buat mereka entah karena itu patah hati, sakit hati ataupun karena menganggur, sehingga terbersit dalam benak mereka untuk menciptakan sebuah program yang lebih umum dikenal dengan sebutan Virus Komputer. Seorang Pakar Pemograman perangkat lunak tidak hanya menguasai bahasa pemprograman untuk membuat sebuah software, tapi mereka juga menguasai dan memahami lebih mendalam tentang sistem operasi yang akan menjalankan software buatan mereka. Dan tentu saja, membuat sebuah Virus Komp0ter bagi mereka adalah mudah, sama mudahnya dengan membuat nasi goreng dengan sedikit bumbu masak.

lalu, setelah hal tersebut mereka lakukan. Mereka ditangkap. Dimusuhi. Dicaci maki dan dianggap sebagai makhluk bejat karena telah merugikan banyak pihak/pihak pihak tertentu. Walaupun kenyataan mereka memang telah merugikan banyak/pihak pihak tertentu saja, cobalah untuk dimengerti kenapa hal tersebut terjadi. Seandainya mereka memiliki pekerjaan dalam bidang yang mereka kuasai. Kemungkinan terjadinya hal seperti diatas sangatlah minim, kawan. Karena seorang yang ahli dibidangnya, umumnya dapat menghabiskan waktu jauh lebih lama dibandingkan dengan standard jam kerja. Dan mereka melakukan pekerjaan tersebut dengan senang hati karena pekerjaan tersebut berangkat dari hobby mereka sendiri. Kalau sudah begitu, mereka tidak akan punya waktu lagi melakukan hal-hal jahil untuk menjaga dan mempraktekkan keahlian mereka karena keahlian dan tenaga mereka sudah memiliki wadah penyaluran yang tepat.

Sudah menjadi rahasia umum kalau banyak karyawan yang dibekerja di suatu perusahaan, bekerja secara tidak profesional dan asal-asalan. Kasarnya, Kualitas SDM yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sangat rendah dan jauh dari standard yang seharusnya. Apa yang menyebabkan hal tersebut? Yaitu tadi.. Tes perekrutan karyawan itulah yang menciptakan keadaan seperti hal tersebut

Tes-tes tertulis tersebut tak akan pernah mampu menjadi tolak ukur untuk mengklaim kemampuan seseorang dalam bekerja. Tetapi hal tersebut tetap saja menjadi prosedur standard dari waktu ke waktu..

Negara-negara maju seperti amerika dan jepang, memiliki para ahli dibidang mereka masing masing. Dan keahlian mereka tersebut mendapat tempat untuk penyalurannya. Sehingga terciptalah inovasi-inovasi melalui tenaga, pikiran dan keahlian mereka. Yang dapat nama siapa coba? Perusahaan kan. Bukan karyawan yang bekerja dibalik layar.

Jangan Membenci Hacker ataupun seorang Virus Writer, karena jika anda benar-benar cerdas. Berilah Wadah bagi mereka untuk menyalurkan keahliannya ke dalam hal yang lebih tepat

Ingat, orang yang benar-benar ahli dibidangnya tersebut selalu bisa di hitung dengan jari. Mereka langka. Mereka adalah para pejuang sejati, yang tidak kenal lelah, dalam menggali ilmu pengetahuan.

No comments:

Post a Comment

Filsafat “ Entahlah “..

Sebuah dilema yang selalu kita alami adalah mencintai seseorang, tapi takut kehilangan dirinya. Dilema ini berlangsung seiring denga...